langkah 02 || Karena Hidup Rahasia Allah
Gua yakin
kita semua pasti pernah berdebat akan satu dan lain hal, baik itu dengan orang
tua, adek kita, temen kita, saudara kita, lawan politik kita, atau bahkan pacar
kita. Gua pernah mendengar sebuah kalimat "lebih baik diam". Entah
kenapa kalimat itu jadi suatu pernyataan yang cukup berat buat gua lakonin,
baik itu katika gua sedang berdebat dengan orang lain. mau itu ortu gue,
sahabat gue, atau bahkan pacar gue (cieee... Lah kok cie punya juga gak).
Gua lebih
sering untuk memilih beradu argumen apalagi sama ortu, susah banget rasanya
buat dengerin aja, dan ambil point dari apa yang ortu kita maksud. Gua kadang
suka lupa kalo gak ada orang tua di dunia ini yang mau jerumusin anaknya ke
tempat yang salah. Cuman karena emang nih mulut gua gak pernah dicabein,
jadilah mulut gua banyak berisik bikin nyokap atau bokap atau bahkan keduanya
jadi gemesh ama kita. Bawaanya pengen banget ngiket mulut kita supaya kita bisa
jadi anak yang gak durhaka.
Suatu siang
ada hal yang ngajarin gua tentang betapa pentingnya untuk kita mencoba
mendengarkan dan sedikit beragumentasi. Ternyata ada hal yang gua selama ini
kira orang tua kita gapeduli ama kita, padahal orang tua kita sedang
mempersiapkan hal yang besar untuk kita.
Ketika itu
gue ribut sama bokap gue, kita ribut ya.. saling berargumentasi satu sama lain,
gua yang ga mau kalah jadilah gue mulai starting point kegelisahan yang gua
punya terhadap ortu gue. Dengan gue yang cukup keras kepala, ternyata dalam
otak bokap gue doi lagi mikir " ini sih gak bisa di kasih tau pake cara
adu pendapat, pake jalan apa yah supaya bisa ngerti?" kira2 gitulah yang
ada dipikiran bokap gue pada siang itu. Kami yang awalnya saling adu argumen
dan pendapat kita masing2 ,tiba-tiba bokap gua mengecilkan suaranya dan berkata
dengan lembut, dia bilang bahwa "hidup adalah rahasia Allah" sebuah
perkataan yang selalu bokap gua sampaikan setiap gua sedang dikasih wejangan
ama bokap.
Bagi gua itu
adalah kalimat yang sederhana tapi sulit buat diuraikan dan dimengerti, itu
adalah kalimat yang selalu jadi tempat gua untuk bermuhasabah diri dari dulu
sampe sekarang. Gua bisa paham maksud bapak gue saat mengucapkan kalimat itu.
Lalu bokap mencoba buat menguraikan setiap hal yang kusut jadi lurus lagi, gua
yang ketika pas bokap berkata "hidup itu adalah rahasia Allah" yang
ada dalam otak gue "oke gua harus berpikir jernih sekarang " tapi
disaat itu pula gua bingung cara apa yang paling benar untuk dilakukan agar gua bisa berpikir jernih sekarang.
"lebih baik diam" itu adalah kalimat yang muncul waktu otak gua
mencari cara supaya gua bisa berpikir jernih.
Ternyata
"lebih baik diam dan sedikit bersuara" jadi bagaian yang paling
berarti buat gue dari sana segalanya jadi lebih mulus, hal-hal yang gua anggep
gabener selama ini malah jadi teruraikan kebenarannya, satu persatu gua mulai
merasa bahwa ternyata gua lupa bahwa ada batin yang lebih tertekan karena
mencari jalan yang benar untuk orang yang disayanginya. Gua yang biasa
mengatakan dalam batin gua bahwa orang tua dan semua teman dan bahkan
lingkungan gue gak ada yang suka gua jadi orang yang benar (wkwkwk alay ya
gue,maklumin aja ya bocah alay kaya gua) tapi semua itu hanya kealayan gue soal
menjalani hidup.
Karena
"hidup itu rahasia Allah" gua jadi sadar bahwa kita gak pernah tau
apa yang ada didalam benak dan batin seseorang meskipun dia adalah orang
terdekat kita sekalipun, mereka pasti punya rahasia, niat, planing, yang hanya
Allah yang tahu. Kerena itu pula gua jadi sadar bahwa terkadang salah juga kita
kalau sudah menilai sesuatu tanpa kita tahu kebenarannya. yang dimana kebenaran
itu, juga bagian dari rahasia Allah. Dimana kalau kita menilai sesuatu yang
bukan menjadi bagian dari job kita itu, malah bakalan nambahin pikiran negatif
ke otak kita sehingga dalam hidup kita, kita gak bisa ngerasain bahagia. Karena
pikiran negatif yang kita buat sendiri.
Hidup adalah
rahasia Allah itu juga yang ngajarin gua buat gua tau posisi gua sebagai
manusia jangan sampai kaya yang gua bilang tadi kita malah sibuk menilai atau
memprediksi seseuatu yang masih jadi rahasia Allah, dan malah jadi pusing
sendiri karena kaga nemu jawabannya akhirnya nambahin pikiran-pikiran negatif
ke otak kita. Karena ini juga yang ngebuat gua males buat berekspetasi lebih
pada masa depan, dan berpikiran negatif ke orang lain, mau itu temen,sahabat
pokoknya kesiapa pun deh. Karena semua itu jadi rahasia Allah buat kita
hambanya.
Jadi gimana
cara yang gua lakuin supaya rahasia Allah berjalan baik, adalah dengan berusaha
sebisa mungkin hidup sesuai dengan tuntunan kita yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah
supaya apa yang menjadi rahasia Allah bisa terwujud sesuai dengan kebaikan yang
sudah Allah tentukan. Karena kita ga bisa berharap sesuai dengan keinginan yang
menurut kita baik. Karena susuatu yang baik mata kita, bisa jadi buruk disisi
Allah, bagitupun sebaliknya, jadi kita Cuma bisa berharap sesuai dengan apa
yang udah Allah tetapkan bagi kita yang Insyaallah baik disisi Allah.